“Menyalakan Semangat Sumpah Pemuda di Hati Para Hafidzah Muda Pondok Hamalatul Qur’an Ringinagung”

  • Selasa, 28 Oktober 2025 - 14:43:07 WIB
  • Administrator
“Menyalakan Semangat Sumpah Pemuda di Hati Para Hafidzah Muda Pondok Hamalatul Qur’an Ringinagung”

Tanggal 28 Oktober selalu menjadi momentum istimewa bagi bangsa Indonesia. Di hari itu, sembilan puluh tujuh tahun lalu, para pemuda dari berbagai daerah mengikrarkan janji persatuan melalui Sumpah Pemuda: bertumpah darah satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu—Indonesia. Semangat itu menjadi tonggak kebangkitan nasional, yang hingga kini terus mengalir di setiap generasi muda. Di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks, makna Sumpah Pemuda tidak hanya dihayati oleh pemuda di kota besar, tetapi juga tumbuh dengan indah di lingkungan pesantren, termasuk di Pondok Pesantren Hamalatul Qur’an Ringinagung, pondok khusus hafalan Al-Qur’an untuk santri putri.

Di pondok ini, nilai-nilai perjuangan dan kebangsaan berpadu dengan semangat keislaman dan kecintaan terhadap Al-Qur’an. Para santri putri setiap hari menanamkan disiplin, kerja keras, dan kebersamaan dalam menempuh perjalanan mulia menghafal kalam Allah. Meskipun berasal dari berbagai daerah di Indonesia, mereka hidup rukun dan bersatu di bawah satu tujuan: menjadi hafidzah yang berilmu, berakhlak, dan siap memberi manfaat bagi agama dan bangsa. Inilah wujud nyata semangat Sumpah Pemuda di era modern—bersatu dalam perbedaan, berjuang dengan ilmu, dan berkontribusi dengan iman.

Pondok Hamalatul Qur’an Ringinagung memahami bahwa mencetak generasi Qur’ani bukan hanya tentang hafalan ayat demi ayat, tetapi juga tentang menanamkan karakter cinta tanah air dan tanggung jawab sosial. Dalam setiap kegiatan, baik belajar, ibadah, maupun kebersamaan, para ustadzah selalu menanamkan nilai-nilai nasionalisme yang selaras dengan ajaran Islam. Santri diajarkan bahwa menjadi penghafal Al-Qur’an berarti juga menjadi pelanjut perjuangan para pendiri bangsa—berjuang menjaga persatuan, kejujuran, dan semangat pengabdian.

Peringatan Hari Sumpah Pemuda di Pondok Hamalatul Qur’an Ringinagung bukan sekadar seremonial. Momentum ini menjadi pengingat bahwa perjuangan para pemuda dahulu kini diwariskan kepada generasi Qur’ani masa kini. Santri-santri putri diajak merenungkan bagaimana perjuangan menghafal Al-Qur’an pun merupakan bentuk jihad intelektual dan spiritual yang sejalan dengan semangat pemuda 1928: berjuang dengan tekad, berkorban demi cita-cita, dan menjaga keutuhan bangsa melalui amal yang nyata.

Melalui kegiatan harian di pondok, para santri belajar menyeimbangkan antara kecintaan terhadap agama dan rasa bangga menjadi bagian dari Indonesia. Ketekunan mereka dalam menghafal Al-Qur’an diiringi dengan doa agar bangsa ini selalu diberkahi dan dijaga dalam persatuan. Dari lantunan ayat-ayat suci di Ringinagung, mengalir doa-doa tulus untuk negeri—sebuah pengabdian sunyi namun penuh makna.

Pondok Hamalatul Qur’an Ringinagung percaya bahwa masa depan Indonesia terletak pada generasi muda yang berpegang pada nilai agama dan semangat kebangsaan. Di tangan para hafidzah muda inilah, api Sumpah Pemuda terus menyala—menerangi jalan bangsa dengan cahaya Al-Qur’an dan cinta tanah air yang mendalam. Karena sejatinya, bersatu dalam iman dan ilmu adalah bentuk tertinggi dari pengamalan Sumpah Pemuda di masa kini.

Caption:

“Dari hati para hafidzah muda, semangat Sumpah Pemuda terus berkobar. Bersatu dalam iman, bergerak dengan Al-Qur’an, untuk Indonesia yang lebih berkah.” 🇮🇩✨

  • Selasa, 28 Oktober 2025 - 14:43:07 WIB
  • Administrator

Berita Terkait Lainnya